Me Time: Tiwied & Zangrandi Ice Cream

Lanjutan dari perjalanan sebelumnya Me Time: Tiwied and The Book Store cuman ganti judul aja. hehehe…

Aku melanjutkan perjalanan. Berkunjung ke suatu tempat yang legendaris di Surabaya. Tempat makan ice cream terkenal di Surabaya. Warga Surabaya mana suaranya? Zangrandi… Untuk kali pertama menjejakkan kaki ke tempat ini. Sering lewat sewaktu jalan-jalan keliling Surabaya tapi takut mampir. Pasti tau kenapa. Hehehe karena kebetulan kantong pas-pas’an. Itu sebabnya maju mundur mau masuk ke tempat ini. Maklumin aja ya, gaji guru nggak banyak tapi aku bersyukur karena sudah bisa berpenghasilan sendiri dan digaji sebesar ini.

Buku menu Zangrandi
Buku menu Zangrandi

Kenapa Zangrandi? Niat awal sewaktu masih di Royal cuman mau muter-muter Surabaya Pusat menikmati suasana malam (liat-liat lampu) dan hujan. FYI, Kata Partner Surabaya benar-benar bisa dinikmati kalau malem terlihat bagus dan terasa hidup pada malam hari. Lanjut. Keluar dari Royal melewati Jl. Darmo, Taman Bungkul lurus terus samapai ketemu Monumen Polisi Istimewa. Lanjut jalan lurus lagi sampai Jl. Basuki Rahman (Tunjungan Plaza). Belok ke arah Grahadi, melewati Gedung Balai Pemuda ex. Bioskop Mitra. Apa daya ternyata badan terasa dingin daripadi kedinginan dan aku besoknya nggak bisa ngajar lebih baik berhenti, ngiyup (red: berteduh), dan sambil nulis-nulis. Puter balik lagi ke arah Delta Plaza hingga akhirnya berhenti di Zangrandi.

Bagian dalam Zangrandi
Bagian dalam Zangrandi

Entah mengapa berani sekaligus kepingin ketempat ini. Akhirnya memberanikan diri putar balik dan aku sudah berada didalam Zangrandi menikmati suasananya. Tempatnya bagus. Keliatan banget interior khas bangunan Belanda (Cieee ngomongnya interior kayak Partner). Kebetulan pas waktu kesana lagi nggak rame. Kalau sampai rame mungkin bakal males juga buat masuk.  Biasanya sih minggu pasti lah rame. Namanya juga hari minggu, hari dimana keluarga berkumpul menghabiskan waktu bersama. Sewaktu masuk aku langsung disambut oleh pelayan. Terjadilah percakapan. Mereka menawari mau duduk dimana untuk berapa orang. Saya jawab, “satu orang”. Dalam hati mbak-mbak pelayan, “kesian banget ini orang kesini sendirian?”. Aaah sudahlah mbak mas. Awalnya mau duduk diluar aja sambil menikmati suara hujan tapi diluar lagi rame, berisik suara genk (segerombolan manusia yang ngakak bersama-sama) jadinya aku memilih duduk didalam. Alhamdullilah ruangan dalam sepi. Aku pilih duduk dipojokon. Sengaja biar bisa ngecas hape sekaligus mengeringkan baju (dalam hati berkata semoga nggak masuk angin, ruangan ber-AC).

You can't buy happiness But you can buy ice cream and that is pretty much the same thing.
Quote dalam buku menu. “You can’t buy happiness
But you can buy ice cream
and that is pretty much the same thing.”

Aku bukan orang yan ahli dalam hal rasa. Cuman ada 2 rasa yang bisa aku rasakan. Enak dan nggak enak. Hahaha.. Itu kenapa aku nggak cocok kalau disuruh jadi juri master chef (emang siapa juga yang mau nawari?). Rasa ice cream Zangrandi enak. Saat itu aku pilih ice cream rasa coklat, ada toping oreonya, dan ice cream diletakkan diatas wafer gitu. Enak pokoknya..

Ice Cream. Yum yum.. Enak..
Penampakan Ice Cream. Yum yum.. Enak..

Aku nggak tau apa yang membedakan dengan Ice Cream lainnya. Aku hanya tau rasanya enak. Aku tau yang spesial adalah tempatnya. Kenapa? Tempat ini bersejarah sodara-sodara. Berdiri sejak 1930. Lama banget kan? Kakek nenek buyut-buyut kita-kita munggkin pernah kesini juga. Pada tahun segitu masih jamannya bule-bule berkeliaran di Surabaya (red: masih jamannya Indonesia belum merdeka). Dulu ya, mungkin yang bisa masuk sana cuman orang berduit, noni-noni, dan mas-mas bule (maaf ya, aku cuman mengira-ngira lho). Next, itu dulu. Saat ini rakyat jelata macam saya bisa masuk tempat nongkrong paling keren pada jamannya dan makan ice creamnya. Hebat kan aku? Hahahaha biasa aja ya.. *norak*. Kayaknya ya, warga Surabaya atau mungkin rakyat Indonesia yang mampir kesini sebagian besar pernah kesini juga. Aku aja yang ndeso nggak pernah ke kota nyobain masuk tempat begian.

"Life is uncertain. Eat dessert first"
“Life is uncertain. Eat dessert first”

Ini beneran deh minggu lalu aku nerd plus kasian banget weekend sendirian nggak ada temen. Akhirnya muter-muter jalan sendirian, baca novel di tempat rame, nulis-nulis, dan menghabiskan sebagian isi dompet. Ckckckck.. poor Tiwied. Semoga weekend ini tidak seperti minggu lalu. Hope… Aamiin..

Tiwied

🙂

2 Comments

Tinggalkan komentar